Analisis Lapis Betuk dan Makna Cerpen NH Dini “Pandanaran”

Cerita pendek

NH Dini

PANDANARAN

  1. Lapis Bentuk
  2. Satuan Peristiwa

1.

Kera berbaju merah itu berputar-putar bergulingan di atas tanah, dekat batas lingkaran penonton. Sekali-sekali dia tertegun, tegak, lalu menyeringai menentang mata orang tua yang memeganginya serta menarik-narik rantai pengikat. Pandangan meronta, tapi beku dan tak berarti bagi orang tua itu. Dan gendang yang dipukul dengan tongkat bambu terus berkumandang.

“Sekarang Painem akan berbelanja. Painem berbelanja membawa tas. Painem berbelanja.” Rantai pertama dijepit dengan ibu jari kaki. Maka kera yang berbaju hijau pun berputar mengelilingi itu tuannya yang tetap berjongkok. Orang tua itu memlemparkan sebuah tas plastik berwarna hijau, lusuh usang. Binatang itu mengendap-endap menyandang tas dan berjalan memutari lingkaran sambil mengamati hadirin.

3.

“Paidin dan Painem kasih salam: Merdeka! Paidin dan Painem pidato bersama-sama.” Inilah akhir tontonan tersebut. Lalu binatang-binatang itu kembali menyeret langkah membawa bakul-bakul kecil mengelilingi lingkaran penonton untuk meminta uang sekadarnya.

Selengkapnya : DOWNLOAD

Tinggalkan komentar